bekajar besama

bekajar besama

Senin, 18 Oktober 2010

sumarah skripsi

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ada sebagian orang yang berpendapat bahwa kata kepercayaan, kebatinan
dan kerohanian itu mempunyai pengertian yang sama, yaitu olah jiwa, olah rasa,
yang berbeda hanyalah istilah kata saja. Ada lagi yang berpendapat bahwa
kebatinan dan kerohanian merupakan penjabaran dari kepercayaan. Disamping itu
ada pula yang membedakan antara pengertian istilah kata tersebut yaitu
kepercayaan adalah sebutan bagi kelompok masyarakat yang mempercayai
adanya Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan hasil cipta, rasa dan karsa manusia.
Kepercayaan juga berarti suatu aliran yang mempunyai paham yang bersifat
dogmatis yang terjalin dengan adat istiadat hidup sehari- hari dari berbagai suku
bangsa yang mempercayai terhadap apa saja yang dipercayai pada nenek moyang.
Untuk arti kebatinan menurut Mr. Wongsonegoro ialah satu kebaktian kepada
Tuhan Yang Maha Esa menuju tercapainya budi luhur dan kesempurnaan hidup.1
Dan arti kerohanian adalah memperhatikan jalan, melalui yang mana roh manusia
sudah lama zaman sekarang ini dapat menikmati kesatuan dengan roh mutlak,
sumber asal dan tujuan roh insani. Terdapatlah kerohanian monistis, menurut
mana roh insani yang di anggap mengalir dari pada Tuhan dialihkan kepada
1 Abd Mutholib Ilyas, Abd Ghofur Imam, Aliran Kepercayaan dan Kebatinan di Indonesia
(Surabaya: Amin, 1988), 11
2
hakikat Ilahi dengan kehilangan identitasnya sendiri, tetapi dengan partisipasi
pada daya gaib adi-insan. Terdapat pula kerohanian theosentris, dimana roh
tercipta merasa dipersatukan dengan Tuhan Pencipta tanpa kehilangan
kepribadiannya sendiri, entah melalui jalan budi atau gnosis, entah melalui cinta,
bhakti dan tawakkal.2
Arti kebatinan bagi pengikut aliran kepercayaan kebatinan Sumarah yaitu
usaha kesadaran penggalian diri pribadi untuk mendekatkan diri kepada Tuhan
Yang Maha Esa dengan sujud menyembah melalui batin rohani. Menurut mereka
“Kebatinan” di Indonesia ini sejak dahulu kala sebelum agama datang telah
dimiliki oleh bangsa Indonesia, sebab itu kebatinan yang sekarang bernama
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa itu bukanlah agama baru. Bukanlah
mereka yang sembahyang dan menyembah atau sujud itu adalah batin atau rohani,
bukan hanya jasmani saja. Kalau dahulu nama kebatinan itu dicemooh atau
ditakuti, karena di anggap aneh sebab mengundang roh-roh, tetapi setelah
seseorang menghayati tehnik Sumarah ini beberapa tahun ternyata dugaan itu
tidak benar, malahan dilarang berhubungan dengan roh-roh. Bukankah roh-roh itu
makhluk Tuhan yang sekarang berupa roh, sekalipun pendiri Sumarah sendiri.
Beliau hanya alat semata-mata dari Tuhan Yang Maha Esa. Alat dalam
2 Rahmat Subagya, Kepercayaan Kebatianan Kerohanian Kejiwaan Dan Agama
(Yogyakarta: Kanisius, 1993), 44
3
menyampaikan petunjuk Tuhan dengan tehnik seperti yang di lakukan oleh kaum
penghayat kepercayaan kepada Yang Maha Esa.3
Paguyuban Sumarah merupakan suatu organisasi kebatinan atau
kerohanian atau kejiwaan yang di antara cirinya yang lain adalah, menurut
penuturan pengikutnya, untuk mencari ketenangan dan ketentraman hidup lahir
maupun batin, jasmani maupun rohani dengan cara menyerahkan seluruh jiwa dan
raganya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atau menyatukan diri manusia dengan-
Nya. Dan juga dalam meditasinya tidak ada gerakan-gerakannya, baik tangan,
kaki, ataupun badan. 4
Menurut pengikut Sumarah hal yang menarik dalam Paguyuban Sumarah
adalah tehnik menyembahnya sangat sederhana, tidak terlalu mempermasalahkan
dengan mempelajari bahasa lain sebab Tuhan mengetahui semua bahasa. Tidak
formalitas dan sebagainya tetapi asalkan batin kita selalu bersih dan pemikiranpemikiran
yang dapat mengganggu rasa penyerahan total. Menghadap kemana
saja dan dimana saja itu dilakukan dan nama apa saja yang di sebut, apakah nama
Tuhan, Allah, god, Gusti, Yang Maha Esa, yang penting harus dapat merasakan
ke-Agungan Tuhan dalam sanubari kita sendiri.5
Berbicara tentang ajaran dari Paguyuban Sumarah sebelumnya kita
ketahui bahwa di dalam ajaran Sumarah ada juga konsep tentang manusia.
3 M. Amin, “Sumarah”, Mawas Diri, 16 (Maret 1982), 15
4 Romdon, Tashawwuf Dan Aliran Kebatinan Perbandingan Antara Aspek -Aspek Mistikisme
Islam Dengan Aspek -Aspek Mistikisme jawa (Yogyakarta: Lembaga Studi Filsafat Islam, 1995), 106
5 Amin, Sumarah.........., 16
4
Banyak macam-macam pendapat tentang manusia, seperti pendapat orang-orang
Islam yang mengatakan bahwa manusia adalah jenis makhluk hidup yang paling
sempurna dan istimewa di bumi. Karena di samping ia mampu bergerak, tumbuh
berkembang dan merasakan, ia di karuniai akal pikiran yang dengannya ia dapat
berpikir, mengetahui, berkehendak, dan memilih. Dengan demikian akal- lah yang
menjadikan manusia lebih mulia dari pada makhluk lainnya.6 aliran Sumarah
mempunyai pendapat lain tentang konsep manusia yang juga berbeda dengan
agama-agama lain. Islam pun juga mempunyai tanggapan lain tentang konsep
penciptaan manusia denga n beberapa tingkatan yang sangat sempurna.
Oleh karenanya, upaya untuk mempelajari perbedaan adanya manusia
perlu dikaji dalam pemikiran yang kritis. Dari sini, konsep penciptaan manusia
menurut Sumarah dan Islam menjadi tema penulis.
B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah
Dari latar belakang dan Rumusan masalah tersebut di atas, penulis
menyadari bahwa pembahasan dalam skripsi ini masih terlalu umum sehingga
perlu adanya batasan masalah yang nantinya pembahasan dalam skripsi ini
menjadi terfokus dan dapat di ketahui pokok yang akan dibahas. Dari sini
akhirnya dapat diketahui perbedaan dan kesamaan tentang penciptaan manusia
menurut Paguyuban Sumarah dan agama Islam yang juga sama-sama mempunyai
ajaran tentang konsep penciptaan manusia. Untuk penciptaan manusia menurut
6 Mahmudin, Menemukan Kebenaran Islam (Yogyakarta: Gava Media, 2006), 10
5
Islam penulis memaparkan mengenai konsep penciptaan Adam dan manusia
biasa, sedangkan untuk pembahasan konsep penciptaan manusia dalam Sumarah
penulis memaparkan konsep penciptaan manusia biasa karena dalam Sumarah
tidak ditemukan data-data yang membahas penciptaan manusia secara khusus
(Adam, Hawa dan Isa).
C. Rumusan Masalah
Permasalahan pokok yang terkait dengan pembahasan skripsi ini dapat
dibuat perumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep penciptaan manusia menurut Sumarah?
2. Bagaimana konsep penciptaan manusia menurut agama Islam?
3. Bagaimana persamaan dan perbedaan konsep Penciptaan manusia menurut
Sumarah dan Islam?
D. Penegasan Judul
Agar tidak terjadi salah pengertian judul skripsi ini, maka perlu
disampaikan penegasan dari judul “Konsep Penciptaan Manusia Menurut
Sumarah Dan Islam” adapun pengertian kata-kata dalam judul adalah sebagai
berikut:
Konsep : Ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret.7
7 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia (Jakarta: Balai pustaka, 1997), 519
6
Penciptaan : Proses, perbuatan, cara penciptaan. 8
Manusia : Makhluk ciptaan Allah SWT dengan bentuk yang paling baik
dan paling sempurna atas kebanyakan makhluk lainnya di
dunia.9
Sumarah : Suatu aliran kepercayaan dan kebatinan di Indonesia.10
Islam : Agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan kepada seluruh
manusia melalui Nabi Muhammad S.A.W. sebagai Rasul.11
Jadi yang di maksud judul tersebut adalah mempelajari konsep kejadian
atau penciptaan manusia menurut Sumarah dan Islam.
E. Alasan Memilih Judul
Paguyuban Sumarah adalah suatu aliran kepercayaan dan kebatinan yang
lahir di daerah Yogyakarta dan pernah berkembang di daerah tersebut hingga saat
ini. Di Indonesia Paguyuban Sumarah berdiri dengan dipimpin oleh R. Ng.
Soekirnohartono pada tahun 1935.
1. Sumarah merupakan paguyuban aliran kepercayaan dan kebatinan di
Indonesia yang sangat menarik untuk diteliti dan dikaji tentang bagaimana
konsep penciptaan manusianya, karena konsep penciptaan manusia terdapat
pada salah satu ajaran Sumarah.
8 Ibid, 191
9 Mustofa, Dasar-Dasar Islam (Bandung: Angkasa, 1991), 27
10 Ilyas, Aliran Kepercayaan………., 97
11 Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari Segi Aspeknya (Jakarta: UI Perss, 1985), 24
7
2. Karena penulis merupakan mahasiswa jurusan Perbandingan Agama yang
mempelajari beberapa agama-agama di dunia termasuk di dalamnya aliran
kepercayaan dan kebatinan termasuk di dalamnya adalah Sumarah.
3. Karena konsep penciptaan manusia menurut Sumarah berbeda dengan konsep
penciptaan manusia menurut aliran kepercayaan dan kebatinan yang lain serta
agama Islam, oleh karena itu sebagai mahasiswa muslim penulis ingin
mengkomparatifkan konsep penciptaan manusia menurut Sumarah dengan
Islam.
F. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Ingin mengetahui tentang konsep penciptaan manusia menurut Sumarah.
2. Ingin mengetahui tentang konsep penciptaan manusia menurut agama Islam.
3. Ingin mengetahui bagaimana persamaan dan perbedaan konsep penciptaan
manusia menurut Sumarah dan Islam.
G. Telaah Pustaka
Adapun data-data yang diambil dalam penelitian ini bersumber dari dua
jenis data, yakni data primer dan data sekunder. Data primer adalah data-data
yang bersumber dari buku-buku, data dokumenter atau tulisan yang khusus
menjelaskan konsep penciptaan manusia menurut Sumarah dan Islam. Sumber
primer tersebut antara lain :
8
1. Arymurthy, Studi Kepustakaan Tentang Prilaku Hukum Dan Ilmu Sumarah
(Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan,1980). Artikel ini ditulis
oleh generasi penerus pimpinan Sumarah yang berisi tentang konsep manusia,
prilaku hukum, konsep alam semesta, dan konsep tentang kesempurnaan.
2. Harun Yahya, Keajaiban Penciptaan Manusia (Jakarta: Nada Cipta Raya,
2006). Disini mengungkap tentang proses penciptaan manusia menurut Islam
yang terproses dalam rahim wanita, mulai dari masuknya sel telur wanita pada
rahim, masuknya sel sperma laki-laki pada rahim wanita, masuknya sel
sperma pada sel telur, kemudian menjadi zygote yang membelah-belah,
tertanamnya zygote pada rahim, menjadi embrio, kemudian menjadi janin,
hingga bayi siap untuk lahir ke dunia.
3. Hertato Basuki, Paguyuban Sumarah (Semarang: Paguyuban Sumarah, 2007).
Buku ini berisi tentang mempelajari ilmu Paguyuban Sumarah khususnya
ajaran-ajaran pokoknya tentang konsep manusia.
4. M. Amin, “Sumarah”, Mawas Diri, 16 (Maret 1982). Di dalam artikel ini
khusus membahas tentang teologi, ajaran-ajaran pokok Sumarah dan
pandangan orang-orang Sumarah terhadap aliran kepercayaan dan kebatinan
yang lain.
5. Agus Wahyudi, Rahasia Hakikat Diri Manusia Tangga Makrifat Menuju
Insan Kamil (Yogyakarta: Lingkaran, 2007). Di dalam buku ini berisi tentang
definisi manusia, jiwa, ruh, jasad dan asal-usul anak keturunan Adam.
9
6. Agus Mustofa, Bersyahadat Dalam Rahim (Surabaya: Padma Press, 2006).
Dalam buku ini memaparkan tentang penciptaan manusia serta proses
masuknya ruh pada manusia selama manusia berada didalam rahim ibu.
Sedangkan sumber sekundernya adalah data-data yang mendukung
pembahasan, yakni buku-buku atau tulisan tentang konsep penciptaan manusia
menurut Sumarah dan konsep penciptaan manusia menurut Islam. Data-data
sekunder tersebut diantaranya:
1. Bustanuddin Agus, Al-Islam (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1993). Buku ini
berisi tentang pengertian Islam, ajaran-ajaran pokok agama Islam dan hukumhukum
Islam.
2. Choiruddin Hadhari, Klasifikasi Kandungan Al-Qur’an (Jakarta: Gema Insani,
2005). Dalam buku ini mengungkap sebagian isi atau kandungan yang ada
dalam Al-Qur’an.
3. Rahnip, Aliran Kepercayaan Dan Kebatinan Dalam Sorotan (Surabaya:
Pustaka Progressif, 1987). Buku ini berusaha menjawab beberapa persamaan
dan perbedaan teologi, ajaran-ajaran, cara beribadah serta hukum-hukum
antara Paguyuban Sumarah dengan agama Islam.
4. Romdon, Tashawwuf Dan Aliran Kebatinan (Yogyakarta: Lembaga Studi
Filsafat Islam, 1995). Buku ini memaparkan sejarah perkembangan
Paguyuban Sumarah, ajaran-ajaran pokok dalam Sumarah, serta cara
beribadah untuk penyembahan kepada Tuhan.
10
5. Sayid Ni’matullah Al-Jazairi, Dari Adam As Hingga Isa As (Jakarta: Lentera,
2007). Buku ini meceritakan tentang sejarah yang pernah terjadi di dunia
seperti cerita para Nabi-nabi selain Nabi Muhammad.
6. Hamka, Pelajaran Agama Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1992). Disini
banyak menjelaskan tentang ajaran-ajaran Islam terutama rukun Islam dan
rukun Iman.
H. Metode Penelitian
1. Sumber Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa sumber data yang
dijadikan sebagai rujukan untuk menyusun skripsi ini. Adapun sumber data
dalam penulisan skripsi ini berasal dari: Buku-buku yang berkaitan dengan
Paguyuban Sumarah maupun agama Islam dan beberapa referensi lain seperti
jurnal atau majalah Paguyuban Sumarah dan data-data yang berupa artikel dan
video dokumentasi.
2. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Library Research,
yakni penelitian yang mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan
yang bermacam-macam materi berupa buku-buku, majalah, artikel, vidio
dokumentasi dan lain-lain yang merujuk kepada Paguyuban Sumarah agama
Islam.
11
3. Unit Analisis
Untuk menguraikan suatu masalah yang dapat dikatakan atau dianggap
ilmiah serta mengikuti disiplin ilmu pengetahuan, maka penulis menggunakan
unit analisis sebagai berikut:
a. Induktif adalah suatu cara atau jalan yang dipakai untuk mendapatkan
ilmu pengetauan ilmiah bertitik tolak dari pengamatan atas hal- hal atau
masukan yang bersifat khusus, kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat
umum.12 Misalnya, pembahasan mengenai konsep penciptaan manusia,
penulis memulai dari yang bersifat khusus kemudian
menggeneralisasikan, dengan alasan untuk mempermudah dalam
memahami konsep penciptaan manusia menurut Sumarah dan Islam,
karena pembahasan mengenai konsep penciptaan manusia dalam Sumarah
dan Islam sangat rumit sekali sehingga perlu dijelaskan secara khusus
terlebih dahulu. Inilah yang dimaksud penulis dengan metode induktif.
b. Deduktif adalah suatu cara atau jalan yang dipakai untuk mendapatkan
ilmu pengetahuan ilmiah yang bertitik tolak dari pengamatan atas hal-hal
atau masalah yang bersifat umum, kemudian menarik kesimpulan bersifat
khusus.13 Seperti dalam pembahasan mengenai konsep penciptaan
manusia, penulis mengemukakan dari hal- hal yang bersifat umum terlebih
dahulu, kemudian menarik kesimpulan secara khusus. Hal ini bertujuan
12 Sudarto, Metode Penelitian Filsafat (Jakarta : Rajawali, 1997), 57
13 Ibid, 58
12
supaya dapat memahami dengan mudah konsep penciptaan manusia.
Inilah yang dimaksud penulis dengan metode deduktif.
4. Metode Analisis Data
a. Informatif Deskriptif, yaitu memberikan keterangan sesuai dengan data
yang diperoleh. Dalam hal ini penulis menulis data-data tentang
Paguyuban Sumarah dan agama Islam secara obyektif dan apa adanya
sesuai dengan data yang diperoleh baik dari buku-buku, jurnal, artikel,
majalah dan vidio dokumentasi.
b. Metode Historis, menguraikan sejarah berkembangnya suatu aliran dan
agama yang diteliti. 14 Metode ini diterapkan oleh penulis pada bab 2 dan
bab 3, yakni untuk menguraikan sejarah dan perkembangan agama
paguyuban Sumarah agama Islam.
c. Analisis Interpretatif, yaitu pola penyajian dengan menggunakan analisis
untuk mencapai suatu kesimpulan. 15 Metode ini dipakai oleh penulis pada
bab 4 untuk menganalisis data tentang konsep penciptaan manusia
menurut Sumarah dan Islam beserta ajaran-ajarannya. Metode ini
digunakan untuk mengetahui sisi persamaan dan perbedaan konsep
penciptaan manusia menurut Sumarah dan Islam sehingga bisa ditarik
sebuah kesimpulan.
14 Anton Bakker, Metodologi Penelitian Filsafat (Yogyakarta : Kanisius, 1986), 75
15 Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah dasar, Metode Tehnik (Bandung :
Tarsito, 1998), 143
13
I. Sistematika Pembahasan
Adapun sistematika pembahasan dalam skripsi ini sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan. Bab ini memuat: latar belakang masalah, identifikasi dan
batasan masalah, rumusan masalah, penegasan judul, alasan memilih
judul, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah pustaka, metode
penelitian dan sistematika pembahasan
Bab II : Seputar Paguyuban Sumarah. Dalam bab ini menguraikan tentang
sejarah dan perkembangan aliran Paguyuban Sumarah, asas, tujuan
dan ajaran-ajaran pokok dalam Sumarah, konsep penciptaan manusia
menurut Sumarah.
Bab III : Seputar Agama Islam. Dalam bab ini menguraikan tentang ajaran
pokok dalam agama Islam, konsep penciptaan manusia dalam Islam.
Bab IV: Analisis. Dalam bab ini akan dikemukakan analisis data tentang
konsep penciptaan manusia menurut Sumarah dan Islam. Diantaranya
badan jasmani, ruh, badan nafsu, perbedaan dan persamaan.
Bab V : Penutup. Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.

Tidak ada komentar: