bekajar besama

bekajar besama

Senin, 17 Mei 2010

PSIKOLOGI

Psikologi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Psikologi

Sejarah psikologi
Cabang psikologi
Dasar ilmu pengetahuan
Abnormal · Neurosains perilaku
Kognitif · Perkembangan
Eksperimental  · Evolusi
Matematika  · Neuropsikologi
Personalitas · Positif
Psikofisik  · Sosial
Ilmu terapan
Klinis · Pendidikan
Forensik  · Kesehatan
Industri dan organisasi
Okupasi kesehatan
Sekolah  · Olahraga
Daftar
Ikhtisar · Publikasi
Topik  · Terapi
Portal
l • b • s
Psikologi (dari bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos = kata) dalam arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Sejarah
1.1 Psikologi kontemporer
1.2 Psikologi sebagai ilmu pengetahuan
2 Fungsi psikologi sebagai ilmu
3 Pendekatan Psikologi
3.1 Pendekatan neurobiologis
3.2 Pendekatan perilaku
3.3 Pendekatan kognitif
3.4 Pendekatan psikoanalisa
3.5 Pendekatan fenomenologi
4 Kajian psikologi
4.1 Psikologi perkembangan
4.2 Psikologi sosial
4.3 Psikologi kepribadian
4.4 Psikologi kognitif
5 Wilayah terapan psikologi
5.1 Psikologi pendidikan
5.2 Psikologi sekolah
5.3 Psikologi industri dan organisasi
5.4 Psikologi kerekayasaan
5.5 Psikologi klinis
5.6 Parapsikologi
6 Salah Kaprah Tentang Psikologi
7 Referensi
8 Lihat pula
9 Pranala luar
[sunting] Sejarah
Psikologi adalah ilmu yang tergolong muda (sekitar akhir 1800an.) Tetapi, manusia di sepanjang sejarah telah memperhatikan masalah psikologi. Seperti filsuf yunani terutama Plato dan Aristoteles. Setelah itu St. Augustine (354-430) dianggap tokoh besar dalam psikologi modern karena perhatiannya pada intropeksi dan keingintahuannya tentang fenomena psikologi. Descartes (1596-1650) mengajukan teori bahwa hewan adalah mesin yang dapat dipelajari sebagaimana mesin lainnya. Ia juga memperkenalkan konsep kerja refleks. Banyak ahli filsafat terkenal lain dalam abad tujuh belas dan delapan belas—Leibnits, Hobbes, Locke, Kant, dan Hume—memberikan sumbangan dalam bidang psikologi. Pada waktu itu psikologi masih berbentuk wacana belum menjadi ilmu pengetahuan.
[sunting] Psikologi kontemporer
Diawali pada abad ke 19, dimana saat itu berkembang 2 teori dalam menjelaskan tingkah laku, yaitu:
Psikologi Fakultas 
Psikologi fakultas adalah doktrin abad 19 tentang adanya kekuatan mental bawaan, menurut teori ini, kemampuan psikologi terkotak-kotak dalam beberapa ‘fakultas’ yang meliputi: berpikir, merasa dan berkeinginan. Fakultas ini terbagi lagi menjadi beberapa subfakultas: kita mengingat melalui subfakultas memori, pembayangan melalui subfakultas imaginer, dan sebagainya.
Psikologi Asosiasi 
Bagian dari psikologi kontemporer abad 19 yang mempercayai bahwa proses psikologi pada dasarnya adalah ‘asosiasi ide.’ Dimana ide masuk melalui alat indera dan diasosiasikan berdasarkan prinsip-prinsip tertentu seperti kemiripan, kontras, dan kedekatan.
Dalam perkembangan ilmu psikologi kemudian, ditandai dengan berdirinya laboratorium psikologi oleh Wundt (1879) Pada saat itu pengkajian psikologi didasarkan atas metode ilmiah (eksperimental) Juga mulai diperkenalkan metode intropeksi, eksperimen, dsb. Beberapa sejarah yang patut dicatat antara lain:
F. Galton > merintis test psikologi.
Charles Darwin > memulai melakukan komparasi dengan binatang.
A. Mesmer > merintis penggunaan hipnosis
Sigmund Freud > merintis psikoanalisa gak jelas &cok...pengertiane opo su...
[sunting] Psikologi sebagai ilmu pengetahuan
Walaupun sejak dulu telah ada pemikiran tentang ilmu yang mempelajari manusia dalam kurun waktu bersamaan dengan adanya pemikiran tentang ilmu yang mempelajari alam, akan tetapi karena kekompleksan dan kedinamisan manusia untuk dipahami, maka psikologi baru tercipta sebagai ilmu sejak akhir 1800-an yaitu sewaktu Wilhem Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama didunia.
Laboratorium Wundt
Pada tahun 1879 Wilhem Wundt mendirikan laboratorium Psikologi pertama di University of Leipzig, Jerman. Ditandai oleh berdirinya laboratorium ini, maka metode ilmiah untuk lebih mamahami manusia telah ditemukan walau tidak terlalu memadai. dengan berdirinya laboratorium ini pula, lengkaplah syarat psikologi untuk menjadi ilmu pengetahuan, sehingga tahun berdirinya laboratorium Wundt diakui pula sebagai tanggal berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan.
Berdirinya Aliran Psikoanalisa
Semenjak tahun 1890an sampai kematiannya di 1939, dokter berkebangsaan Austria bernama Sigmund Freud mengembangkan metode psikoterapi yang dikenal dengan nama psikoanalisis. Pemahaman Freud tentang pikiran didasarkan pada metode penafsiran, introspeksi, dan pengamatan klinis, serta terfokus pada menyelesaikan konflik alam bawah sadar, ketegangan mental, dan gangguan psikis lainnya.
Berdirinya Aliran Behavioris
Berdirinya Aliran Fenomenologis
[sunting] Fungsi psikologi sebagai ilmu
Psikologi memiliki tiga fungsi sebagai ilmu yaitu:
Menjelaskan
Yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif.
Memprediksikan
Yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa prognosa, prediksi atau estimasi.
Pengendalian
Yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan. Perwujudannya berupa tindakan yang sifatnya prevensi atau pencegahan, intervensi atau treatment serta rehabilitasi atau perawatan.
[sunting] Pendekatan Psikologi
Tingkah laku dapat dijelaskan dengan cara yang berbeda-beda, dalam psikologi sedikitnya ada 5 cara pendekatan, yaitu
[sunting] Pendekatan neurobiologis
Tingkah laku manusia pada dasarnya dikendalikan oleh aktivitas otak dan sistem syaraf. Pendekatan neurobiologis berupaya mengaitkan perilaku yang terlihat dengan impuls listrik dan kimia yang terjadi didalam tubuh serta menentukan proses neurobiologi yang mendasari perilaku dan proses mental.
[sunting] Pendekatan perilaku
Menurut pendekatan perilaku, pada dasarnya tingkah laku adalah respon atas stimulus yang datang. Secara sederhana dapat digambarkan dalam model S - R atau suatu kaitan Stimulus - Respon. Ini berarti tingkah laku itu seperti reflek tanpa kerja mental sama sekali. Pendekatan ini dipelopori oleh J.B. Watson kemudian dikembangkan oleh banyak ahli, seperti B.F.Skinner, dan melahirkan banyak sub-aliran.
[sunting] Pendekatan kognitif
Pendekatan kognitif menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental, dimana individu (organisme) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan, dan menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi. Individu menerima stimulus lalu melakukan proses mental sebelum memberikan reaksi atas stimulus yang datang.xx
[sunting] Pendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisa dikembangkan oleh Sigmund Freud. Ia meyakini bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari, seperti keinginan, impuls, atau dorongan. Keinginan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk dipuaskan.
[sunting] Pendekatan fenomenologi
Pendekatan fenomenologi ini lebih memperhatikan pada pengalaman subyektif individu karena itu tingkah laku sangat dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap diri dan dunianya, konsep tentang dirinya, harga dirinya dan segala hal yang menyangkut kesadaran atau aktualisasi dirinya. Ini berarti melihat tingkah laku seseorang selalu dikaitkan dengan fenomena tentang dirinya.
[sunting] Kajian psikologi
Psikologi adalah ilmu yang luas dan ambisius, dilengkapi oleh biologi dan ilmu saraf pada perbatasannya dengan ilmu alam dan dilengkapi oleh sosiologi dan anthropologi pada perbatasannya dengan ilmu sosial. Beberapa kajian ilmu psikologi diantaranya adalah:
[sunting] Psikologi perkembangan
Artikel utama untuk bagian ini adalah: psikologi perkembangan
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor yang membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan psikologi sosial, karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam konteks adanya interaksi sosial. Dan juga berkaitan erat dengan psikologi kepribadian, karena perkembangan individu dapat membentuk kepribadian khas dari individu tersebut.
[sunting] Psikologi sosial
Artikel utama untuk bagian ini adalah: psikologi sosial
bidang ini mempunyai 3 ruang lingkup, yaitu :
1.studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya : studi tentang persepsi, motivasi proses belajar, atribusi (sifat)
2.studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial, perilaku meniru dan lain-lain
3.studi tentang interaksi kelompok, misalnya : kepemimpinan, komunikasi hubungan kekuasaan, kerjasama dalam kelompok, persaingan, konflik
[sunting] Psikologi kepribadian
Artikel utama untuk bagian ini adalah: psikologi kepribadian
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi perkembangan dan psikologi sosial, karena kepribadian adalah hasil dari perkembangan individu sejak masih kecil dan bagaimana cara individu itu sendiri dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya.
[sunting] Psikologi kognitif
Artikel utama untuk bagian ini adalah: psikologi kognitif
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi, seperti: Persepsi, proses belajar, kemampuan memori, atensi, kemampuan bahasa dan emosi.
[sunting] Wilayah terapan psikologi
Wilayah terapan psikologi adalah wilayah-wilayah dimana kajian psikologi dapat diterapkan. walaupun demikian, belum terbiasanya orang-orang Indonesia dengan spesialisasi membuat wilayah terapan ini rancu, misalnya, seorang ahli psikologi pendidikan mungkin saja bekerja pada HRD sebuah perusahaan, atau sebaliknya.
[sunting] Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikan adalah perkembangan dari psikologi perkembangan dan psikologi sosial, sehingga hampir sebagian besar teori-teori dalam psikologi perkembangan dan psikologi sosial digunakan di psikologi pendidikan. Psikologi pendidikan mempelajari bagaimana manusia belajar dalam setting pendidikan, keefektifan sebuah pengajaran, cara mengajar, dan pengelolaan organisasi sekolah.
[sunting] Psikologi sekolah
Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi. Yang bertujuan untuk membentuk mind set anak.
[sunting] Psikologi industri dan organisasi
Psikologi industri memfokuskan pada menggembangan, mengevaluasi dan memprediksi kinerja suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh individu, sedangkan psikologi organisasi mempelajari bagaimana suatu organisasi memengaruhi dan berinteraksi dengan anggota-anggotanya.
[sunting] Psikologi kerekayasaan
Penerapan psikologi yang berkaitan dengan interaksi antara manusia dan mesin untuk meminimalisasikan kesalahan manusia ketika berhubungan dengan mesin (human error).
[sunting] Psikologi klinis
Adalah bidang studi psikologi dan juga penerapan psikologi dalam memahami, mencegah dan memulihkan keadaan psikologis individu ke ambang normal.
[sunting] Parapsikologi
Parapsikologi adalah cabang psikologi yang mencakup studi tentang extra sensory perception, psikokinesis, dan sebagainya [1][2][3]. Bagi para pendukungnya, parapsikologi dilihat sebagai bagian dari psikologi positif dan psikologi transpersonal[1][4][3]. Penelitian parapsikologi pada umumnya dilakukan di laboratorium sehingga parapsikolog menganggap penelitian tersebut ilmiah.[1][3]. Kritisisme terhadap parapsikologi [5] dan dukungan terhadap parapsikologi dari American Association for the Advancement of Science terhadap affiliasinya yaitu Parapsychological Association [6]
[sunting] Salah Kaprah Tentang Psikologi
Psikologi Bukan Ilmu Pengetahuan
Psikologi telah memiliki syarat untuk dapat berdiri sendiri sebagai ilmu pengetahuan terlepas dari Filsafat. (Syarat Ilmu Pengetahuan: Memiliki objek (Tingkah laku), memiliki metode penelitian (sejak laboratorium Wundt didirikan psikologi telah membuktikan memiliki metode ilmiah), sistematis,dan bersifat universal.
Lihat keterangan lebih lanjut dari bahasan ini dalam artikel Kontroversi ilmu psikologi.
Salah penggolongan
Berbagai hal yang berbau kepribadian sering dimasukan kedalam psikologi, semisal: ramalan-ramalan seputar kepribadian (palmistry, chirology, dll.) sehingga terbentuk pandangan tentang psikologi bukanlah ilmu pengetahuan.
Terjebak dengan kata Psikotes
Psikologi bukan hanya psikotes, tetapi inilah bagian dari psikologi yang paling populer di masyarakat. Banyak kalangan yang sinis dengan psikologi karena psikotes, bagaimana psikolog dapat memvonis potensi seseorang dengan hanya serangkaian tes. Sesungguhnya masih banyak metode lain yang dapat digunakan, akan tetapi seringkali metode ini dipilih untuk alasan efisiensi.
Psikologi melakukan dehumanisasi
Kebalikannya, psikologi memandang setiap individu adalah unik, bahkan psikotes dilakukan untuk lebih memahami keunikan dari setiap individu. Justru, kalangan yang menyamaratakan setiap individu secara tidak langsung memvonis manusia adalah robot (dehumanisasi) yang tidak memiliki keunikan satu sama lainnya.
[sunting] Referensi
1.^ a b c Aspinwall, L. G., & Staudinger, U. M. (Eds.) (2003). A Psychology of Human Strengths: Fundamental Questions and Future Directions for a Positive Psychology. Washington, DC: American Psychological Association.
2.^ Kihlstrom, F.J. 2000. Parapsychology. In Kazdin, A,E. Encylopedia of Psychology. Volume 8. Washington DC: American Psychological Association.
3.^ a b c Tart, C.T. 2004. On the Scientific Foundations of Transpersonal Psychology: Contributions from Parapsychology. The Journal of Transpersonal Psychology. Vol.36. (1). 66-90.
4.^ Lajoie, H.J., & Shapiro, S.I. 1992. Definitions of Transpersonal Psychology: The First Twenty-Three Years. The Journal of Transpersonal Psychology. Vol.24. (1). 79-98.
5.^ Parapsychology & Science: Why Do Some Treat Parapsychology as a Science?
6.^ Situs afiliasi American Association for the Advancement of Science
Atkinson, Pengantar Psikologi. Interaksara, Batam. (2 jilid)
Chaplin, James P., Kamus Lengkap Psikologi. Rajawali Press, Jakarta, 2005. ISBN 979-421-215-6
Sudarsono, Pengantar Kuliah Psikologi Umum, Fak. psikologi Unas Pasim, 2004.
Suryabrata, Sumadi, Psikologi Kepribadian. Rajawali Press, Jakarta, 1982. ISBN 979-421-044-7
[sunting] Lihat pula
Psikolog
Gestalt
Memori
Motivasi
Cinta
Apathy
Persepsi
Psikologi Islam
[sunting] Pranala luar
www.himpsi.org situs web resmi Himpunan Psikologi Indonesia (tips: sebaiknya menggunakan browser internet explorer)
www.e-psikologi.com artikel psikologi online, juga ada konseling online
www.psikologi.net jaringan psikologi indonesia
www.ruangpsikologi.com webzine psikologi populer
[sembunyikan]
l • b • s
Cabang utama dalam Ilmu sosial


Antropologi  · Komunikasi  · Studi budaya · Demografi · Ekonomi · Pendidikan · Gerontologi · Sejarah  · Geografi manusia  · Ilmu pengetahuan informasi · Pengembangan international  · Hukum · Linguistik  · Manajemen · Studi media · Ilmu politik · Psikologi  · Karya sosial · Sosiologi


Portal · Indeks ·Publikasi
 
Artikel bertopik psikologi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi"
Kategori: Psikologi
Kategori tersembunyi: Rintisan bertopik psikologi
Tampilan
Halaman
Pembicaraan
Sunting

Versi terdahulu
Peralatan pribadi
Coba Beta
Masuk log / buat akun

Cari
Top of Form
 
Bottom of Form
Navigasi
Halaman Utama
Perubahan terbaru
Peristiwa terkini
Halaman sembarang
Komunitas
Warung Kopi
Portal komunitas
Bantuan
wikipedia
Tentang Wikipedia
Pancapilar
Kebijakan
Menyumbang
Cetak/ekspor
Buat buku
Unduh sebagai PDF
Versi cetak
Kotak peralatan
Pranala balik
Perubahan terkait
Halaman istimewa
Pranala permanen
Kutip halaman ini
Bahasa lain
Afrikaans
Akan
Aragonés
العربية
مصرى
Asturianu
Žemaitėška
Беларуская
Беларуская (тарашкевіца)
Български
বাংলা
Brezhoneg
Bosanski
Català
Cebuano
Česky
Kaszëbsczi
Чӑвашла
Cymraeg
Dansk
Deutsch
Zazaki
Ελληνικά
English
Esperanto
Español
Eesti
Euskara
Estremeñu
فارسی
Suomi
Võro
Français
Furlan
Frysk
Gaeilge
Gàidhlig
Galego
ગુજરાતી
Gaelg
עברית
हिन्दी
Hrvatski
Magyar
Հայերեն
Interlingua
Ido
Íslenska
Italiano
日本語
Lojban
Basa Jawa
ქართული
Қазақша
ಕನ್ನಡ
한국어
Kurdî / كوردی
Кыргызча
Latina
Ladino
Lëtzebuergesch
Limburgs
Líguru
ລາວ
Lietuvių
Latviešu
Malagasy
Македонски
മലയാളം
Монгол
मराठी
Bahasa Melayu
Malti
Mirandés
မြန်မာဘာသာ
Nnapulitano
Nederlands
‪Norsk (nynorsk)‬
‪Norsk (bokmål)‬
Novial
Nouormand
Occitan
Иронау
पािऴ
Polski
پنجابی
پښتو
Português
Runa Simi
Română
Русский
Саха тыла
Sardu
Sicilianu
Scots
Srpskohrvatski / Српскохрватски
සිංහල
Simple English
Slovenčina
Slovenščina
Gagana Samoa
Shqip
Српски / Srpski
Sesotho
Seeltersk
Basa Sunda
Svenska
Kiswahili
தமிழ்
తెలుగు
ไทย
Tagalog
Tok Pisin
Türkçe
Татарча/Tatarça
Українська
اردو
Vèneto
Tiếng Việt
West-Vlams
Winaray
ייִדיש
Zeêuws
中文
Bân-lâm-gú
粵語


Halaman ini terakhir diubah pada 07:50, 1 Februari 2010.
Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
Kebijakan privasi
Tentang Wikipedia
Penyangkalan
(http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi)

potensi insani Ali ardianto

Potensi insani ali ardianto
BAB I
PENDAHULUAN


Kata Al-Qur'an itu sendiri akar kata Qur'an memiliki pengertian lebih dari sekedar membaca karena tidak mensyaratkan adanya sebuah teks tertulis ketika pertama kali Nabi menerima wahyu itu. Al-Qur'an itu sendiri merupakan tuntutan dan pedoman bagi umat Islam. Al-Qur'an memiliki nama-nama lain seperti al-Kitab, al-Furqon, Al-Dzikr.
Adapun persoalan wahyu lebih sulit, khususnya jika orang ingin melampui dan memperbaharui ajaran-ajaran “ortodoks” yang diulang-ulang secara saleh dengan masing-masing tradisi monoestik. Konsepsi Islam tentang wahyu disebut tanzil (turun) sebuah metafora fundamental karena umat manusia yang berpandangan vertikal diundang untuk menuju Tuhan, transedensi.
Disini sebagaimana al-Quran merinci mekanisme wahyu dalam surat Asyura :
وما كان لبشر ان يكلمه الله الا وحيا او من وراء حجاب او يرسل رسولا فيوحي بإذنه ما يشاء انه علي حكيم

Ayat ini menjelaskan wahyu dari segi cara Allah menyampaikannya kepada para Nabi. Cara yang pertama dapat ber macam-macam. Menurut al-Biqa’i kata ( وحيا ) disini dapat mencakup pemberian informasi tanpa perantara dan dengan cara yang tersembunyi. Ia dapat juga berbentuk ilham atau mimpi atau juga dengan cara yang lain, baik Allah menganugerahkan kepada yang menerima wahyu itu kemampuan mendengar disini adalah peringkat tertinggi atau juga disertai dengan pandangan maupun tidak.


BAB II
PEMBAHASAN


A. Definisi Manusia
Manusia adalah salah satu mahluk Allah yang paling sempurna, baik dari segi aspek jasmaniyah lebih-lebih dari rohaniyahnya. Karena kesempurnaannya itulah, maka untuk dapat memahami, mengenal secara dalam dan totalitas dibutuhkan keahlian yang spesifik. Dan hal itu tidak mungkin dapat dilakukan tanpa melalui study yang panjang dan hati-hati tentang manusia melalui Al-Quran dan sudah tentu harus dibawah bimbingan dan petunjuk Allah. Serta paradigma kepada proses pertumbuhan dan perkembangan eksistensi diri yang terdapat pada para Nabi, Rasul, dan khususnya Nabi Muhammad.

B. Potensi Manusia
Manusia dihadapan Allah Ta'ala bukanlah seperti mahluk makhluknya yang lain akan tetapi seorang makhluk yang memiliki kelebihan luar biasa. Hal ini terbukti dengan jatuhnya pilihannya kepadanya sebagai “khalifah” yakni sebagai penggantinya dalam hal memanage alam dan ekosistem Ilahiyah yang Rahmatan Lil Alamin. Menaburkan potensi keselarasan, kemanfaatan, musyawarah dan kasih sayang ke seluruh penjuru alam, baik di bumi maupun di langit, di dunia maupun di akhirat.
Adapun potensi yang ada dalam diri manusia adalah :
1. Potensi Nur Ilahiyah
Nur Ilahiyah ini adalah potensi yang paling tinggi dan bersifat luas, gaib dan tidak terbatas, karena ia sangat dengan eksistensi Allah Ta'ala. Esensi dari Nur itu mengandung energi afal (perbuatan-perbuatan Allah), asma (nama-nama Allah) sifat Allah dan Dzat Allah. Apabila nur itu telah hadir dan meresap serta integritas dalam diri manusia, maka atas izin, qudrat dan iradatnya seluruh eksistensi keinsanannya akan menampakkan cahaya-cahayaitu, yang bertpotensi menghidupkan fungsi utamanya yaitu membersihkan, mensucikan, membeningkan, menerangi, menampakkan, menunjukkan, dan mengantarkan kepada kutub kebenaran yang hakiki yaitu wajah Dzat allah Ta’ala.
Apabila nur ilahiyah itu telah utuh dan sempurna hadir atas izinnya, maka fungsi-fungsi esensinya akan tampak pada :
1.1 Keimanan yaitu dengan Nur itu tersingkaplah hijab-hijab yang menutupi keyakinan dan rasa percaya kepada Allah ta’ala dan segala kekuasaannya.
1.2 Keislaman, yaitu dengan Nur itu tersingkaplah hakikat keislaman secara transedental yang dapat mengantarkan manusia kedalam kepasrahan dan lebur didalam keislamannya.
1.3 Keihsanan : yaitu dengan Nur itu tersingkaplah rahasia dan wajah ketuhanan yang bersifat kamil (sempurna), jalal (agung), jamal (cantik) dan Qahhar (perkasa)
1.4 Ketauhidan : yaitu dengan nur itu terbukalah hijab yang menutupi ketauhidan yang hakiki. Dan lengkaplah seorang hamba dalam wahdaniyatnya dan kekal bersama-Nya.
1.5 Kegelapan : yaitu dengan nur itu seluruh kegelapan yang menutupi ruh, jiwa, hati, nurani, akal fikiran, inderawi dan jasmani, semua akan terbuka dan menampakkan esensi dan keberadaannya yang hakiki, bersih, suci dan bercahaya.
Untuk mengembangkan kualitas dan kuantitas dari potensi nur (cahaya) itu, seorang hamba dapat berusaha dan memohon kepada Allah ta’ala seperti, firmannya :
öNèdâ‘qçR 4Ótëó¡o„ šú÷üt/ öNÍk‰É11‰÷ƒr& öNÍkÈ]»yJ÷ƒr'Î/ur tbqä9qà)tƒ !$uZ­/u‘ öNÏJø?r& $uZs9 $tRu‘qçR öÏÿøî$#ur !$uZs9 ( y7•RÎ) 4’n?tã Èe@à2 &äóÓx« ֍ƒÏ‰s% ÇÑÈ
Artinya :
cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah Kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. At-Tahrim, 66:8)

Adapun orang-orang yang tidak mengembangkan potensi nur (cahaya)nya, sebagaimana sejak zaman Azali Allah ta’ala telah menganugrahkan kepada mereka, maka kerugian, kekurangan dan ketidaksempurnaanlah yang akan mereka dapatkan di dalam hidup dan kehidupan ini.
2. Potensi Ruh Ilhiyah
Allah ta’ala berfirman dalam surat Al-Isra’ 17:85
štRqè=t«ó¡o„ur Ç`tã Çyr”9$# ( È@è% ßyr”9$# ô`ÏB ̍øBr& ’În1u‘ !$tBur OçFÏ?ré& z`ÏiB ÉOù=Ïèø9$# žwÎ) WxŠÎ=s% ÇÑÎÈ

Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit".

Ayat ini turun karena adanya suatu peristiwa dimana orang-orang Yahudi menyuruh orang-orang Quraisy agar menanyakan kepada Rasulullah SAW, tentang “Ashaabul Kahfi", Dzul Qurnain, dan Ruh. Kemudian Allah Ta’ala menerangkan, khususnya cerita tentang Ashaabul Kahfi dan dzul Qurnain. Sedangkan jawaban dari pertanyaan mereka tentang Ruh adalah dengan turunnya ayat diatas. Masalah Ruh adalah masalah yang bersifat gaib dan tidak mudah begi seseorang yang belum cukup memiliki ilmu ketuhanan dan hakekat akan dapat menerima penjelasan Allah yang memang mereka belum mengalami dan meyakini dengan haqqul yakin tentang kebesaran dan kekuasaannya yang Maha Suci lagi Maha Luas.

3. Potensi Nafs Ilahiyah
Dalam perspektif bahasa kata “nafs” memiliki beberapa arti seperti jiwa, darah, badan, tubuh dan orang.
Dr. M. Quraish Shihab, M.A, menyatakan bahwa kata nafs dalam al-Quran mempunyai beberapa makna, sekali diartikan sebagai totalitas manusia.
Dalam kandungan firman Allah :
žcÎ) ©!$# Ÿw çŽÉitóム$tB BQöqs)Î/ 4Ó®Lym (#rçŽÉitóム$tB öNÍkŦàÿRr'Î/ 3

Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan[768] yang ada pada diri mereka sendiri. (qs. Ar-Rad, 13:11)

Selanjutnya beliau mengatakan bahwa kata “nafs” yang digunakan juga untuk menunjuk kepada diri Tuhan (kalau istilah dapat diterima), seperti firmannya :
|=tGx. 4’n?tã ÏmÅ¡øÿtR spyJôm§9$# 4

Allah." dia Telah menetapkan atas Diri-Nya menganugerahkan rahmat. (QS. Al-"an'am : 6:12)

Pengertian nafs disini adalah yang berhubungan dengan eksistensi seorang manusia sebagai hamba Allah Ta’ala, hal mana ia memiliki potensi yang khusus dalam diri setiap hamba. Dalam literatur Tasawuf, nafs dikenal memiliki delapan kata ganti dari kecendurangan yang paling dekat pada tindakan buruk sampai ke tingkat kedekatan kepada kelembutan ilahi yakni :
1. Nasfu ammarah Bissu', yaitu kekuatan pendorong naluri sejalan dengan nafsu yang cenderung kepada keburukan, sebagaimana firmannya :
* !$tBur ä—Ìht/é& ûÓŤøÿtR 4 •bÎ) }§øÿ•Z9$# 8ou‘$•BV{ Ïäþq¡9$$Î/ žwÎ) $tB zOÏmu‘ þ’În1u‘ 4 •bÎ) ’În1u‘ Ö‘qàÿxî ×LìÏm§‘ ÇÎÌÈ

Dan Aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), Karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha penyanyang. (QS. Yusuf, 6:53)

2. Nafsu lawwamah yaitu nafsu yang telah mempunyai rasa insaf dan menyesal sesudah melakukan pelanggaran.
3. Nafsu musawwalah yaitu nafsu yang telah dapat membedakan mana yang lebih baik dan mana yang buruk, tetapi ia lebih memilih yang buruk dan belum mampu memilih yang baik. Bahkan mencampur adukkan antara yang baik dan yang buruk.
4. Nafsu Mulhamah yaitu nafsu yang memperoleh ilham dari allah SWT, di karunia ilmu pengetahuan.
5. Nafsu Muthmaimah : yaitu nafsu yang telah mendapat tuntunan dan pemeliharaan yang baik sehingga jiwa menjadi tentram.
6. Nafsu Radhiyah yaitu nafsu yang ridha kepada Allah, yang mempunyai peranan yang penting dalam mewujudkan kesejahteraan.
7. Nafsu Mardhiyah yaitu nafsu yang telah mencapai ridha kepada Allah SWT.
8. Nafsu Kamilah yaitu nafsu yang telah sempurna bnetuk dan dasarnya, sudah dianggap cukup untuk mencapai irsyad yang menyempurnakan penghambaan diri kepada Allah SWT.

C. Hakikat Manusia sebagai Kholifah Di Bumi
Manusia memang diciptakan oleh Allah untuk menjadi kholifah di bumi. Manusia harus bida menjadi pemimpin bagi orang lain. Di dalam al-Quran disebutkan bahwa segala sesuatu diatas bumi ini berupa daya dan kemampuan yang diperoleh seorang manusia, hanyalah karunia dari Allah SWT. Dan Allah memang menjadikan manusia sebagai kahlifah di bumi dalam firman Allah :
Berdasarkan ini maka manusia bukanlah penguasa atau pemilik dirinya sendiri. Tetapi ia hanyalah khalifah atau sang pemilik yang sebenarnya. Di dalam al-Qur’an di sebutkan :

ߊ¼ãr#y‰»tƒ $¯RÎ) y7»oYù=yèy_ Zpxÿ‹Î=yz ’Îû ÇÚö‘F{$# Läl÷n$$sù tû÷üt/ Ä•$•Z9$# Èd,ptø:$$Î/ Ÿwur ÆìÎ7®Ks? 3“uqygø9$# y7¯=ÅÒãŠsù `tã È@‹Î6y™ «!$# 4

Hai Daud, Sesungguhnya kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, Maka berilah Keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, Karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. (QS. 38:26)

Berdasarkan ini maka manusia bukanlah penguasa atau pemilik dirinya sendiri, tetapi ia hanyalah khalifah atau sang pemilik yang sebenarnya. Didalam Al-Qur'an disebutkan :
øŒÎ)ur tA$s% š•/u‘ Ïps3Í´¯»n=yJù=Ï9 ’ÎoTÎ) ×@Ïã%y` ’Îû ÇÚö‘F{$# Zpxÿ‹Î=yz
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. (QS. AL-Baqarah : 30)

Akan tetapi sebuah negara tidak menjadi sebuah negara yang benar selama tidak mengikuti hukum sang pemilik sebenarnya.
Peran manusia di dunia ini banyak sekali seperti halnya dalam hal teknologi dan sains, pendidikan, perindustrian maupun pemerintahan. Disinilah fungsi manusia sebagai kholifah di bumi.

Rabu, 12 Mei 2010

Berita Gembira....!! Telah hadir....!!

HQL (Happier Quantum Learning)
Menjadikan belajar lebih menyenangkan

Terima Panggilan Les Privat Untuk SD dan SMP
Mata Pelajaran:
1.Matematika
2.Bahasa Inggris
3.Bahasa Indonesia
4.IPA (Fisika, Biologi)
5.IPS (Geografi, Sejarha, Ekonomi)
6.Baca Tulis Iqro/Al-Qur’an
Atau bisa juga ikut serta dalam les khusus untuk Bahasa Inggris setiap hari Minggu di Kompleks Masjid Patisah, Pajang.
“Mau Pintar Tak Perlu Mahal....!!
Hubungi saja HQL pasti beres...!!
NB: Biaya bisa dikomunikasikan
Contac: Arifin (085729265033)
Ali (0857407675657)