bekajar besama

bekajar besama

Kamis, 31 Maret 2011

KONSEP HATI (QALB, FUAD, dan SHADR)


Tugas Mata Kuliah Nusus Qur’aniyah dengan Dosen Pengampu Dr. Syamsul Hidayat, M. Ag.


Disusun Oleh:

Tri Yuliana Wijayanti

(H 000 070 013)


JURUSAN USHULUDDIN

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2011

Asal kata qalb bermakna membalikkan, memalingkan, atau menjadikan yang di atas ke bawah yang di di dalam keluar. Qalbu dalam bentuk masdar atau kata benda mengandung arti lubuk hati, akal, kekuatan, semangat, dan keberanian.

Pengertian qalb di sini adalah dalam makna rohaniyah dan ia tidak dilihat dengan mata kepala, kecuali dengan penglihatan batiniyah (mukasyafah). Ia merupakan tempat menerima perasaan kasih sayang, pengajaran, pengetahuan, berita, ketakutan, keimanan, keislaman, keihsanan, dan ketauhidan.

Arti lubuk hati dalam Al-Qur’an, Allah menggunakan tiga macam kata, yaitu:

  1. Al-Qalb: artinya lubuk hati yang masih bolak-balik dan belum mantap dalam memutuskan suatu keyakinan dan kekuatan untuk menerima berita antara yang hak dan batil.

$oYù=yèy_ur Îû É>qè=è% šúïÏ%©!$# çnqãèt7¨?$# Zpsùù&u ZpuH÷quur

Dan kami jadikan dalam lubuk hati orang-orang yang mengikutinya (Nabi Isa as) rasa santun dan kasih sayang” (QS Al-Hadid: 27).

¨bÎ) Îû y7ÏsŒ 3tò2Ï%s! `yJÏ9 tb%x. ¼çms9 ë=ù=s% ÷rr& s+ø9r& yìôJ¡¡9$# uqèdur ÓÎgx©

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya” (QS Qaf: 37).

  1. Ash Shadr, asal katanya adalah kejadian, kembali, permulaan dari segala sesuatu, kukuh hati, dan dada.

`yJsùr& yyuŽŸ° ª!$# ¼çnuô|¹ Én=óM~Ï9 uqßgsù 4n?tã 9qçR `ÏiB ¾ÏmÎn/§ 4 ×

Maka apakah orang-orang yang Allah telah lapangkan dadanya kepada Islam, lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya” (QS. Az Zumar: 22).

$oYôãttRur $tB Îû NÏdÍrßß¹ ô`ÏiB @e@Ïî $ºuq÷zÎ) 4n?tã 9ãß tû,Î#Î7»s)tGB

Dan Kami telah mencabut apa yang terdapat dalam dada mereka dari perasaan dendam/iri, sehingga mereka dapat merasakan persaudaraan duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan” (QS. Al-Hijr: 47).

  1. Al-Fuad, arti asalnya kematian, ketetapan, manfaat, dan hasil.

$tB z>xx. ߊ#xsàÿø9$# $tB #r&u

Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya” (QS An Najm: 11).

¨bÎ) yìôJ¡¡9$# uŽ|Çt7ø9$#ur yŠ#xsàÿø9$#ur @ä. y7Í´¯»s9'ré& tb%x. çm÷Ytã Zwqä«ó¡tB

Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya” (QS Al-Isra: 36).

Ketiga macam kata yang sering dipergunakan di dalam Al-Qur’an secara umum mempunyai fungsi yang sama, yakni ia sebagai wadah dan media Allah di dalam menampakkan ayat-ayat-Nya berupa gambaran dan pemandangan batin yang mengandung isyarat, pelajaran yang tinggi sangat bermakna, dan penuh dengan hikmah-hikmah; ia sebagai wadah terbitnya firasat-firasat berupa suara dan bisikan ketuhanan yang mengandung perintah dan larangan, esensi kemanfaatan, dan kemudaratan, esensi keimanan dan kefasikan, esensi ketauhidan dan kesyirikan; ia sebagai wadah lahirnya rasa cinta dan kerinduan, rasa sedih dan gembira, rasa keinsanan dan ketuhanan.

Orang-orang ahli makrifat (’irfan) atau para kaum shufi sering membedakan dari ketiganya. Apabila hati belum mantap dalam menerima cahaya keimanan, keislaman, keihsanan, dan ketauhidan, maka ia dinamakan dengan ’qalb”, tetapi apabila ia telah sadar untuk menerima keempat hal itu dinamakan dengan ’shadr’ dan apabila telah kokoh kesadarannya maka ia dinamakan dengan ’fuad. Oleh karenanya Rasulullah saw sering berdoa ”Ya Allah yang maha membolak-balikan hati, mantapkanlah hatiku kepada-Mu”.

óOs9r& ÷yuŽô³nS y7s9 x8uô|¹

Bukankah kami Telah melapangkan untukmu dadamu?” (QS Alam Nasyrah: 1).

$tB z>xx. ߊ#xsàÿø9$# $tB #r&u

Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya” (QS An Najm: 11).

Allah Ta’ala telah mencela bahkan menghukum manusia dan jin yang mereka tidak mengembangkan potensi qalb Ilahiyah-nya, bahkan Dia memasukkan mereka ke dalam neraka.

ôs)s9ur $tRù&usŒ zO¨YygyfÏ9 #ZŽÏWŸ2 šÆÏiB Çd`Ågø:$# ħRM}$#ur ( öNçlm; Ò>qè=è% žw šcqßgs)øÿtƒ $pkÍ5

Dan sesungguhnya Kami telah jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakan untuk melihat ayat-ayat Kami (tanda-tanda kekuasaan Allah) (QS Al-A’raf: 179).

óOn=sùr& (#r玍šo Îû ÇÚöF{$# tbqä3tGsù öNçlm; Ò>qè=è% tbqè=É)÷ètƒ !$pkÍ5 ÷rr& ×b#sŒ#uä tbqãèyJó¡o $pkÍ5 ( $pk¨XÎ*sù Ÿw yJ÷ès? ㍻|Áö/F{$# `Ås9ur yJ÷ès? Ü>qè=à)ø9$# ÓÉL©9$# Îû ÍrߐÁ9$#

Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada” (QS Al-Hajj: 46).


Daftar Pustaka


Bakran Adz-Dzaky, Hamdani. 2004. Konseling dan Psikoterapi Islam: Penerapan Metode Sufistik. Yogyakarta: Fajar Pustaka.


Quraish Shihab, Muhammad. 2002a. Tafsir Al Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al Qur’an Vol 7. Jakarta: Lentera Hati.

­­

_______. 2002. Tafsir Al Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al Qur’an vol 12. Jakarta: Lentera Hati.


_______. 2003a. Tafsir Al Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al Qur’an vol 13. Jakarta: Lentera Hati.


­_______. 2003. Tafsir Al Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al Qur’an vol 14. Jakarta: Lentera Hati.


Tidak ada komentar: